makalah rebusan daun sirih untuk mengurangi asam urat

REBUSAN DAUNSIRIH UNTUK MENGURANGI
ASAM URAT




OLEH:


WD SANTI ASRIYANTI
S.0017.P.040




SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA KESEHATAN KENDARI
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021




KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT,Karena berkat  rahmat-Nya  kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. Terlantun solawat serta salam buat untuk imam besar  kita semua Nabi Muhammad SAW.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun redaksinya. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat menyusun makalah yang lebih baik di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi  bagi kita dalam memajukan ilmu keperawatan.



Kendari, 01 Februari 2021

Wd santi asriyanti














DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
A. Tinjauan Umum Daun Sirih 6
B. Tinjauan Umun Asam Urat 7
1. Definisi 7
2. Faktor Resiko 7
3. Faktor-faktor 8
C. Langkah- langkah pembuatan rebusan daun sirih untuk mengurangi asam urat 9
BAB III 10
PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11





BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Gout merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan pembentukan dan pengendapan kristal urat pada sendi sehingga menimbulkan rasa nyeri dan bengkak.1,2 Gout merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh kelompok usia 30-50 tahun, yang jika tidak ditangani secara tepat dapat mengakibatkan cacat sendi.3 Data penelitian dilaporkan terjadi kasus cacat sendi pada penderita gout berusia 30 tahun ke atas di siku, jari dan lutut.4,5 Menurut Laporan Bulanan Data Kesehatan Januari 2011, prevalensi penyakit radang sendi (rematik) mencapai 10,3% (6.272 orang) (Dinas Kesehatan Kota Palembang).
Peningkatan kadar asam urat darah dapat menyebabkan pengendapan kristal urat dalam ginjal.7 Pemeriksaan ureum dan kreatinin dapat dijadikan sebagai salah satu parameter untuk menilai fungsi ginjal normal. Ureum merupakan hasil utama dari metabolisme protein dalam tubuh. Kadar ureum dalam serum darah bergantung pada katabolisme (pemecahan) protein di dalam hati yang diekskresikan ke dalam urin melalui ginjal.Jika terjadi gangguan, zat ini akan meningkat jumlahnya di dalam darah dan menjadi indikasi rusaknya fungsi ginjal dan menjadi faktor risiko penyakit cardiovaskuler tradisional.
Penggunaan bahan alam sebagai obat cenderung meningkat, bahan alam sebagai obat memiliki kelebihan, yaitu meskipun penggunaannya dalam waktu lama tetapi efek samping yang ditimbulkan relatif kecil sehingga dianggap lebih aman.10 Salah satu bahan alam sebagai alternatif pengobatan penyakit asam urat adalah daun sirih (Piper betle L.) yaitu dengan cara meminum rebusan 7 lembar daun P. betle L.. 11 Hasil skrining fitokimia menunjukkan daun P. betle L. mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula, zat samak, triterpenoida dan tanin.
 Penelitian terdahulu dari daun P. betle L. menyebutkan bahwa pemberian fraksi air daun P. betle L. pada dosis 100 mg/kg BB pada kelompok hiperkolesterol mampu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada tikus hiperkolesterol.13 Berdasarkan hasil penelitian.14 senyawa flavonoid yang ditemukan dalam daun P. betle L. yaitu kuersetin, morin dan katekin. Kandungan kimia yang diduga berpotensi menurunkan kadar asam urat dalam darah adalah flavonoid. Menurut Coss et al. (1998),15 dari Departement of Pharmaceutical Sciences, University of Antwep Belgia menyatakan bahwa beberapa senyawa flavonoid bersifat antioksidan yang dapat menghambat kerja enzim xantin oksidase dan superoksidase yang berperan dalam pembentukan asam urat dalam tubuh. Selain ekstrak daun P. betle L., pada penelitian ini juga digunakan propolis yang salah satu kandungan zat aktifnya adalah flavonoid. Flavonoid mempunyai aktivitas antioksidan sehingga berpotensi menghambat kerja xantin oksidase yang berperan dalam pembentukan asam urat. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian ilmiah tentang pengaruh ekstrak daun P. betle L. terhadap penurunan kadar asam urat dan ureum serum darah pada hewan coba.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahadalah Bagaimana rebusan daun siri untuk menurangi asam urat?. 
Tujuan 
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rebusan daun sirih untuk mengurangi asam urat.


BAB II
PEMBAHASAN
Tinjauan Umum Daun Sirih
Obat tradisional 
Obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Anonimb , 2010). 
Obat tradisional terbagi menjadi 3, yaitu: jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Dalam masyarakat, penggunaan jamu didasarkan pengalaman secara turun-temurun, sedangkan penggunaan obat herbal terstandar sampai pada tahap pra-klinis yaitu telah diujikan pada hewan uji yang sesuai dan penggunaan fitofarmaka telah sampai pada tahap klinis yakni telah diujikan pada manusia (Soedibyo, 1998).
Daun Sirih
Tanaman sirih (Piper betle L.) sudah lama digunakan sebagai obat sejak dulu. Bagian tanaman yang digunakan adalah daunnya, kandungan daun sirih antara lain saponin, polifenol, minyak atsiri, dan flavonoid. Selain itu daun sirih juga mempunyai khasiat sebagai obat batuk (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991) dan sebagai obat batuk (Widyastuti, 2001).
Kegunaan 
Kegunaan Daun Sirih (Piper betle L.) Daun Sirih mempunyai khasiat sebagai obat batuk, obat bisul, obat sakit mata, obat sariawan, obat hidung berdarah (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
Kandungan Kimia Daun Sirih (Piper betle L.) 
Kandungan kimia daun sirih antara lain saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri (Syamshidayat dan Hutapea, 1991)

Tinjauan Umun Asam Urat
Definisi 
Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme adenin dan guanin yang berasal dari pemecahan nukleotida purin. Asam urat dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk urin. (Nasrul & Sofitri, 2012). Sudoyo et al., (2010), mengatakan bahwa kelebihan asam urat (hiperurisemia) ditandai dengan peningkatan kadar asam urat dalam serum darah sebesar >7 mg/dl pada laki-laki dan >6 mg/dl pada perempuan. 
Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan nyeri di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya.
Faktor Resiko
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat, Vitahealth (2007) adalah genetik/riwayat keluarga, asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan (obesitas), hipertensi, gangguan fungsi ginjal dan obat-obatan tertentu (terutama diuretika). Faktorfaktor tersebut di atas dapat meningkatkan kadar asam urat, jika terjadi peningkatan kadar asam urat serta di tandai rasa linu pada sendi, terasa sakit, nyeri, merah dan bengkak keadaan ini dikenal dengan gout. Gout termasuk penyakit yang dapat dikendalikan walaupun tidak dapat disembuhkan, namun kalau dibiarkan saja kondisi ini dapat berkembang menjadi artritis yang melumpuhkan (Charlish, 2009). Gout berpotensi menyebabkan infeksi ketika terjadi ruptur tofus, batu ginjal, hipertensi dan penyakit jantung lain (Kluwer, 2011). 
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kadar asam urat adalah aktivitas fisik. Aktivitas yang dilakukan seseorang berkaitan dengan kadar asam urat yang terdapat dalam darah. Aktifitas fisik seperti olahraga atau gerakan fisik akan menurunkan ekskresi asam urat dan meningkatkan produksi asam laktat dalam tubuh. Semakin berat aktivitas fisik yang dilakukan dan berlangsung jangka panjang maka semakin banyak asam laktat yang diproduksi (Rodwell, 2003).
Faktor-faktor
Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga mekanisme, yaitu:
Peningkatan produksi asam urat. Hal ini terjadi karena faktor idiopatik primer, makanan yang kaya purin (banyak mengandung protein), obesitas, alkohol, polisitemia vera, Paget’s disease, proses hemolitik dan psoriasis. 
 Penurunan ekskresi asam urat. Penurunan ekskresi asam urat merupakan sebagian besar penyebab hiperurisemia (hampir 90% kasus). Penyebabnya antara lain: idiopatik primer, insufisiensi ginjal, ginjal polikistik, diabetes insipidus, hipertensi, asidosis, toksik 16 pada kehamilan, penggunaan obat–obatan seperti salisilat < 2 gram/hari, obat diuretika, alkohol, levodopa, ethambutol dan pirazinamid. 
Kombinasi antara kedua mekanisme tersebut Dapat terjadi pada defisiensi glukosa 6-fosfat, defisiensi fruktosa 1-fosfat aldosi, konsumsi alkohol dan shock (Wortmann, 1998)
Berdasarkan gejala klinisnya, dibedakan menjadi: 
Serangan hiperurisemia akut, yaitu arthritis hiperurisemia akut terjadi mendadak dan sering pada malam hari. Terjadi karena mengendapnya kristal asam urat dalam jaringan yang metabolismenya kurang dan kemudian difagositosis oleh leukosit.
Interval bebas gejala, yang terjadi dalam fase ini jika tanpa penanganan, gejala menurun baru setelah beberapa hari. Selang tanpa gejala dapat berlangsung berminggu-minggu sampai bertahun-tahun.
Fase hiperurisemia kronik, pada fase ini intensitas serangan lebih rendah, walaupun demikian jarang terjadi bebas secara sempurna. Umumnya ditemukan penyimpanan asam urat pada rumah siput telinga, tangan dan kaki (yang disebut thopus). (Mutschler, 1986).
Langkah- langkah pembuatan rebusan daun sirih untuk mengurangi asam urat
Alat dan bahan
Daun sirih
Air
Gelas
Saringan
Wajan
Sendok
Cara pembuatan: 
Daun sirih sebanyak 300 mg, yang dicuci bersih, 
kemudian direbus kedalam 3 gelas air= 450 ml, selama 15 menit hingga air rebusan menjadi 1 gelas = 150 ml, 
kemudian disaring dan tunggu beberapa menit hingga hangat.
Setelah itu rebusan daun sirih tersebut diberikan kepada penderita diabetes mellitus,tunggu hingga rebusan daun sirih bereaksi didalam tubuh pasien selama 5-7 jam.
Pemberian rebusan daun kelor diberikan selama 1x sehari.





BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan nyeri di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya.
Saran 
Diharapkan hasil penelitian ini dapat di manfaatkan sebagai intervensi oleh responden yang mengalami penyakit asam urat untuk dapat menurunkan asam urat menggunakan rebusan daun sirih.












DAFTAR PUSTAKA

Nmec, P. Current Opinions on Gout, Its Diagnosis and Treatment. Vnitr Lek. 2012; 58 (12): 928-37. 2. 
Soeroso, J. dan Algristian, H. Asam Urat. Cetakan I. Depok, Indonesia: Penebar Plus. 2011. Halaman : 14-15 3. 
Utami, P. dan Lentera, T. Tanaman Obat untuk Mengatasi Rematik & Asam Urat. Edisi: Sehat dengan ramuan tradisional. Cetakan pertama. Tangerang. Indonesia: PT AgroMedia Pustaka. 2003. Halaman : 23.
Dhoble, A., Vijay B. dan Robert S. Chronic Tophaceous Gout Presenting as Acute Arthritis during an Acute Illness: a Case Report. Cases J, 2008; 1: 238. 5.
 Baker, DL., Stroup JS dan Gilstrap CA. Tophaceous Gout in a Patient with Rheumatoid Arthritis. J Am Osteopath Assoc, 2007; 107 (12): 554-6. 6. 
Dinas Kesehatan Kota Palembang. Laporan Bulanan Data Kesehatan Januari 2011 Dinas Kesehatan Kota Palembang. 2011. hal.8. 7. 
Soeroso, J. dan Algristian, H. Asam Urat. Cetakan I. Depok, Indonesia: Penebar Plus. 2011. Halaman : 14-15 8. 
Lu, F.C. Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran dan Penilaian Resiko (edisi kedua). Terjemahan Oleh : Nugroho, Edi. Jakarta, Indonesia: Penerbit Universitas Indonesia. 1995. hal. 231. Cetakan pertama 1995


Link video Pengkajian keluarga
https://youtu.be/BNtPZT20TQ4

Link video implementasi pada tahap perkembangan anak usia dewasa
https://youtu.be/fmGHroSGuFM

Komentar